Sabtu, 16 April 2011

Prasangka Yang Salah


Suatu hari sepasang anak muda Andi dan Lisa sedang bertengkar
Lisa : "Kamu dari mana? Tiap kesini telat melulu !!"
Andi :" Maaf ,tadi ada urusan penting ."
Lisa : "Maaf, maaf, bilang maaf terus. Tetap saja selalu telat dari hari ke hari."
Andi : "Ya sudah kita pulang aja."
Lisa : "Emang itu yang kumau dari tadi." ( sambil marah )
Keesokan harinya
Lisa : "Eh,, Andi kebetulan kamu ngga telat ." ( Sambil menyindir )
Andi : "Iya,, soalnya hari ini hari special untukku."
Lisa : "Oh,, iya kebetulan aku juga mau ngomong sesuatu sama kamu."
Andi : "Ngomong apa?"
Lisa :" Hubungan kita sampai sini aja ya. Lagi pula aku sudah punya pacar baru yang lebih perhatian sama aku."

Indah Pada Waktunya

Apa yang sedang kamu alami sekarang...? Sukacita, Dukacita, Kesengsaraan, Patah Hati...?
Apakah kalian pernah mengalami hal-hal tersebut..? Sudah Pasti tentu, bukan !!
Hidup ini tra selalu pahit, pasti ada manisnya koq.. Engkau tidak selalu mendapat warna hitam, pasti suatu saat akan mendapatkan warna biru, putih ato pink. Yang penting bagaimana hatimu menyikapinya.
Tuhan sesungguhnya melihat sikap kita. Bagaimana kita menyikapi semua keadaan ini. Sikap itu ibarat sebuah kuas cat dari pikiran. Warna apa yang akan kita berikan dalam menyikapi suatu pencobaan ? Hitam yang berarti Kebencian atau Biru yang berarti Pengharapan..

Tempayang Yang Retak

 Seorang tukang air memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan itu hanya dapat membawa air setengah penuh. selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari, si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya.  Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ketidaksempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannya.  Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sunggh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu."  "Kenapa?" tanya si tukang air, "Kenapa kamu merasa malu?" 

Kisah Perjalanan Cinta yang Mengharukan..

Cerita ini adalah kisah nyata… dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah,  semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
***
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..
Pernikahan kami sederhana namun meriah…..
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu..
Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
***
Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.
Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku…
Ia menganggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…

Inspiratif, Jadilah dirimu sendiri…

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… ayah anak“Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“Aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

Aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capek, sangat capek …

Cinta tak harus sebuah bunga

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di perasaan saya, ketika saya bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, harus saya akui, bahwa saya mulai merasa lelah. Alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.